Senin, 06 Februari 2012

Kiat-kiat Mempersiapkan OSN


*       Kiat2 dan langkah2ku dalam mempelajari materi......
*      Bikin mood yang enak buat belajar
*      Berdoa pas mau belajar
*      Cari soal/materi yang sekiranya pingin/musti dipelajari/dikerjain
*      Baca dan Utak-atiklah soal2 di dalamnya dengan enjoy, santai, senang, riang, gembira dan bahagia
*      Fokus dan konsentrasi
*      Jangan mudah menyerah dan putus asa
*      Berhentilah jika udah emang bener-bener jenuh, jangan dipaksa
*      Berdoa saat selesai belajar
*      Lakukan langkah-langkah di atas secara rutin dan disiplin
*      Buat variasi/selingan-selingan pas belajar
*      Cari sumber-sumber belajar lain yang mendukung

*       tentang mathematical proficiency yang kumiliki.......
*      aku kini kurang lebih sudah dapat menguasai ketrampilan matematika yang dapat digunakan untuk memanipulasi topik-topik soal dalam memecahkan masalah seperti memprediksi, memanipulasi bentuk aljabar, mencongak, mengklasifikasi, menganalisis data dan menyajikannya dengan bahasa yang komunikatif. Benar-benar berguna jika diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

*       Pengalamanku........
Bagian satu
The Science Strikes Back!
                Sungguh banyak perasaan yang sukar diungkapkan dengan kata-kata kalau kukenang kembali masa-masa selama masih rajin nongkrongin Lab fisika, masa-masa masih semangad-semangadnya buat ikud pembinaan olimpiade matematika SMPN 8 YK, masa-masa bertualang untuk cari prestasi. Susah, senang, santai, suka, senyum, sebel, sesak, sakit, sedih, sendu, salut semua kumpul jadi satu.
                Tak henti-hentinya pula sampai sekarang kuucap syukur  atas semua anugerah yang telah diberikan-Nya, berupa jawaban atas semua pintaku, yaitu untuk selalu diberikan yang terbaik.
                Sejarah mpe aku kecemplung jadi anak BMW alias Bocah Mipa Wolu sama sekali nggak terduga. Bejo berkata. Mulanya kelas satu aku kagum banget sama kakak-kakak kelas yang namanya sering dibacain pas upacara sebagai peraih kejuaraan. Pingin deh kayak mereka! Sampai akhirnya aku coba-coba ikutan tes penjaringan potensi. Dari situ, aku mengenal soal-soal matematika yang sesungguhnya, di mana matematika tidak hanya menghitung, tapi juga memecahkan masalah. Entah kenapa aku jadi tertarik...
 Dasar emang lagi bejonya kalik yaw, lolos deh jadi peserta pembinaan matematika. Itu aja nilai&rangkingnya pas-pasan bwanged! Tapi aku udah niat ingsun dan aku yakin dengan bermodal kenekadan dan penasaranku pada matematika, aku pasri bisa!! Jadilah kutekuni “profesi” baruku ini dengan ikhlas dan enjoy bak menekuni sebuah hobi. Tapi ya, , , tep aja nilai dan rangkingku pas-pasan, bahkan pernah dapet nilai terendah, ihik....ihik..... Namun tekadku udah bulet sebulet planet jupiter, semangad kudu jalan trus dunk!!
                Sampai suatu hari, aku liat papan pengumuman pas pengumuman hasil tes pembinaan tahap 1. Tes pertama...okelah, kemajuan. Aku dapet rangking 10. Tes kedua.... Alhamdulillah bejo banged!! Aku peringkat 1!! >.< Akhirnya datanglah sebuah keajaiban, suprise banged dah pokoknya! Kalo aku tokoh komik, mungkin di belakangku waktu itu ada bunga-bunga sama kembang api-kembang apinya gitu kalik ya... dari situ, aku merasa dapet kekuatan plus kepercayaan diri. Semangadku tersulut dan membara bak pejuang 45. Ternyata aku bisa! Aku mampu dapet nilai bagus dan bisa ngalahin para veteran-veteran yang kukagumi itu. Rasanya potensi yang terpendam dalam diriku ini ketabur pupuk&kesiram air. Mak nyus....
                Dan prestasi itu pun terulang lagi. Membuat aku makin termotivasi untuk ikud OSN, mission impossibleku waktu itu, dan terpacu untuk terus berlatih, berlatih, dan berlatih lagi mengerjakan soal-soal dan menekuni matematika. Apalagi dibina guru yang sabar, pengertian, profesional dan berdedikasi kayak Pak Wiworo. Perfect dah! Wi.....
                Tak terasa aku berhasil masuk pembinaan tahap 2, dimana persaingan makin ketat dan jadwal makin intensif. Saking intensifnya, cuz pembinaannya tiap hari except minggu, aku sempat kerepotan ngurus jadwal kegiatan. Aku kudu bisa mbagi waktu secara adil untuk tiap kegiatan. Juga kudu bisa milah-milah mana urusan yang penting, mana juga urusan yang gag penting. Mana yang harus lebih didahulukan, mana juga yang bisa ditunda. Mana yang bermanfaat, mana yang kurang memberikan keuntungan. Secara nggak langsung, aku jadi makin mandiri, teratur dan memiliki pola pikir yang luas ke depan.
                Namun untuk mendapatkan apapun yang kita inginkan memang membutuhkan pengorbanan. Jadwal untuk ngumpul-ngumpul dan bermain sama temen-temenku juga terpaksa kukorbankan sebagian. Sedih emang. Awalnya aja aku ngerasa kesepian... tapi aku kudu selalu positive thingking! Dan ternyata benar. Di BMW ini aku juga mendapatkan teman-teman yang baru. Yang senasib-sepenanggungan. Yang selain enak buat diajak diskusi soal, namun juga diajak ngobrol, bercanda, jail2an, gokil2an, dll. Dan kemudian rasa kesepian itu sirna sudah...
                Pengumuman Tim sekolah untuk mengikuti seleksi OSN tingkat kota pun dibacakan. Dan alhamdulillah aku menjadi salah satu yang bejo jadi wakil mapel matematika! Inilah langkah awalku, kesempatan emas yang gag boleh aku sia-siain! Mulai kini, aku harus serius berjuang untuk do the best, get the best dan show the best!! Imposibble is nothing lah pokoke!
                Bermodal nekad dan doa restu ortu, berangkatlah aku menuju medan perang: seleksi kota. Bejonya, sebagian besar materi soal udah pernah diajarin waktu pembinaan, bahkan ada beberapa yang bener-bener persis plek!!
                Sekitar tiga minggu kemudian, pengumumannya baru keluar. Alhamdulillah banged, aku dapet juara 3 dari 32 yang dikirim SMP 8, 21 orang lolos ke tingkat propinsi! Ampuhnya lagi,12 orang dari matematika lolos semua, bahkan 3 juara kota tu dari SMP 8 luw,,,
                Kemudian semua peserta seleksi seluruh DIY yang lolos ke tingkat propinsi, dibina di Wisma Eden Kaliurang. Selama 6 hari di sana, aku gag Cuma dapet ilmu, tapi juga dapet banyak temen baru plus sederet pengalaman-pengalaman seru macem dikejar anjing, ronde malem2, mpe naik kereta tuit2! Juga dapet duit saku.
                Seleksi propinsi pun diadakan. Inilah gerbang menuju OSN di mana aku harus bersaing dengan sekitar 800 siswa lainnya seluruh Indonesia untuk mendapatkan salah satu diantara 96 kursi yang disediakan. Gila! Soalnya lumayan susah meskipun dasar2 materinya sudah pernah diberikan semua. Bahkan di akhir tes aku dan teman2ku yang lain sempat pesimis bisa lolos nasional. Kemudian aku hanya bisa berdoa supaya diberi yang terbaik oleh Yang Maha Kuasa.
                Empat belas Agustus, sore hari. Tiba-tiba ponselku berdering. Telpon dari pak Wiworo rupanya. Tapi ternyata beliau malah ingin bicara dengan bapak. Ternyata setelah itu aku diberi tahu kalau aku LOLOS OSN IV 2005 DKI JAKARTA!!!! Juara 3 propinsi lagi! Pertamanya aku nggak percaya, mpe nyubit-nyubit pipi segala. Bener-bener kayak mimpi! Bahkan ngimpiin ini aja sebelumnya kayaknya nggak pernah. Aku benar2 mengucap syukur pada Tuhan. Aku merasa jadi orang yang paling bahagia di hari itu. Tapi sedihnya, dari SMP 8 Cuma bisa ngirim 4 orang, 1 dari biologi, 3 dari matematika. Aku juga jadi nggak enak sama temen2ku yang selama ini berjuang bersamaku namun kurang beruntung..
                Dua minggu kemudian diadakan pembinaan propinsi tahap 2 untuk menghadapi OSN, dari situ aku tau kalo ada 19 siswa DIY yang berhasil lolos. Lima dari matematika, 6 dari biologi dan 8 dari fisika. Kami semua dibina di Wisma Sargede. Apesnya, ruang yang dipakai buat matematika kurang memadai. Sempit banged! Namun kami berlima tetap semangat dalam mengikuti pembinaan. Apalagi tentornya merupakan orang-orang yang sudah profesional dan ahli di bidangnya, membuat kami makin siap berlaga. Apalagi rasa kekeluargaan mulai tumbuh di antara kami ber-19 yang saling bantu satu sama lain. Tiap malam kami berdiskusi tentang materi2 dan soal2 yang sedari pagi diberikan.
                Empat September. Saat-saat yang paling dinanti. Berbekal dukungan penuh dari warga BMW dan doa restu dari segenap keluarga besar SMP 8, orang tua serta berbagai pihak lainnya, berangkatlah aku dan seluruh kontingen OSN 2005 menuju Jakarta pake pesawat. Ini pertama kalinya aku naik pesawat. Deg-degan juga sih awalnya. Tapi semua itu sirna setelah alhamdulillah kami sampai  di Jakarta dengan selamat.
                Sesampainya di Jakarta, seluruh peserta SMP diinapkan di hotel berbintang 4, Kartika Chandra. Setelah mengurus segala administrasi, kami diberi merchandise berupa tas, kaos, topi, cocard dan alat tulis. Kemudian kami menuju kamar masing2. Aku kebetulan mendapat kamar di lantai 7 nomor 707, sekamar dengan peserta dari Jambi. Ternyata OSN juga merupakan ajang untuk memperbanyak teman juga!
                Hari kedua diadakan upacara pembukaan yang dibuka langsung oleh wakil presiden RI, Yusuf  Kalla. Kemudian malamnya dilanjutkan acara technical meeting.
Hari ketiga, 6 september merupakan hari pertama tes. Setelah minta doa restu dari kedua orang tua dan memohon petunjuk untuk dimudahkan dalam mengerjakan soal. Dan benar. Alhamdulillah aku bisa mengerjakan 4 soal yang diujikan meski tidak semuanya sempurna.
Tujuh September . Tes hari kedua. Ternyata hari ini tak semulus hari kemarin. Rasa grogi sedikit banyak menyertaiku dalam mengerjakan soal. Tapi setelah itu aku lega karena semua tes sudah kulalui.
Esoknya full digunakan untuk rereshing. Kami ke PPIPTEK TMII dan dufan ancol. Malamnya seluruh pederta OSN dijamu wakil gubernur DKI Jakarta dan dihibur oleh grup band Dewa. Benar-benar hari yang menyenangkan! Sejenak kulupakan rasa cemas menantikan pengumuman esok hari.
Sembilan September, inilah saat-saat penentuan. Apakah balasan atas usaha dan perjuanganku selama ini? Beberapa peserta ada yang disuruh datang ke sebuah kamar untuk mengambil kuitansi. Dan kabarnya itu kuitansi hadiah medali! Beberapa temanku dapet dan aku salah satu yang nggak dikasih kuitansi itu! Sempat down juga sih gara-gara itu. Tapi aku percaya, Tuhan pasti memberi yang terbaik untukku, dan ternyata benar! Namaku disebut sebagai PERAIH MEDALI PERAK MATEMATIKA saat upacara penutupan berlangsung. Alhamdulillah..... aku benar-benar bersyukur! Dan ternyata aku tahu kalau sebenarnya kuitansi hadiah sebesar 3,5 juta dan 5 juta rupiuah untuk peraih medali perak&emas bidang fisika dan matemaika ditahan guna mengikuti seleksi tim astronomi.
Seluruh kontingen pulang pada hari itu juga membawa prestasi yang membanggakan untuk kontingen SMP sendiri berhasil mempersembahkan 1 medali perunggu matematika, 4 medali perunggu fisika, 3 medali perunggu biologi, 3 medali perak matematika, 3 medali perak fisika dan 2 medali emas biolodi serta  the best experiment biologi. SMP 8 sendiri berhasil menyumbang 1 medali perunggu matematika, 2 medali perak matematika dan 1 medali emas biologi. Namun aku dan kelima temanku tidak bisa ikut pulang karena harus mengikuti tes astrinomi.
Tes astronominya susah! Dan aku gag banyak berharap dari itu. Sabtu esoknya, kami menjajal transportasi andalan DKI: transjakarta busway! Wuih, benar-benar sarana transportasi yang nyaman. Dan akhirnya semua kenangan OSN ditutup dengan kepulangan kami, Minggu 11 September 2005. hari-hariku setelah itu kemudian ramai diisi dengan menyalin catatan, ulangan susulan dan meraih beberapa penghargaan.
Bagian dua
The Legend Continuous..
            Ini merupakan cerita pengalaman tahun kedua mengikuti pembinaan. Di tahun ini aku lebih ringan dalam mengikuti pelajaran, baik di kelas maupun di pembinaan. Namun ada satu hal yang paling aku takutkan: menjadi sombong dan takabur.
                Pada tahun kedua ini, aku juga diikutkan pembinaan dari Science Centre yang dilimpahkan pada UGM untuk wilayah DIY dan Jatim Selatan. Dari situ, ilmuku bertambah, kawan-kawanku juga bertambah. Hitung-hitung juga untuk melihat kemampuan saingan dari luar.
                Namun sayang, aku harus mengundurkan diri dari pembinaan yang diadakan selama lima hari tiap awal minggu tersebut karena ternyata alhamdulillah banget, sebagai tindak lanjut dari medali perak, aku mendapatkan tiket khusus untuk langsung mengikuti seleksi OSN propinsi tingkat SMA! Wow, gila aja tuw. Pembinaan di sekolah bersama para veteran pun diadakan selama beberapa hari, sampai akhirnya diketahui bahwa ada 7 orang BMW lain yang juga lolos ke seleksi propinsi SMA.
Tak disangka, 27 Mei 2006 tejadi bencana yang cukup dahsyat melanda Jogja dan sekitarnya, gempa bumi. Namun semua harus tetap dijalankan. Akhirnya kami pun jmengikuti pembinaan propinsi SMA di PPPG matematika.
                Kemudian, tes propinsi digelar walaupun masih diliputi trauma gempa. Soal yang diujikan benar-benar berbobot! Wayasudah.... kuanggap ini sebagai pengalaman saja. Kan jarang bisa berlaga dan berkompetisi dengan anak SMA.
                Musim seleksi SMP diadakan. Berbeda dengan tahun lalu, sampai ke tingkat propinsi belum ada halangan yang berarti. Alhamdulillah SMP 8 kembali dapat meloloskan 21 orang ke tingkat propinsi. Juara matematika disikat SMP 8 semua, dan aku kebagian jadi juara 1nya.

Tak lupa diselenggarakan pembinaan propinsi selama 12 hari di hotel Brongto. Benar-benar seru! Kami di sana juga sempat merayakan ulang tahun bos Wiworo dengan meriah!
       Pengumuman lolos nasional tahun ini agak kacau karena data pada akses internet dan undangan dari dinas berbeda. Namun alhamdulillah aku meraih juara 2 propinsi dan kembali lolos ke OSN 2006 Semarang beserta 2 teman matematika dan 1 orang biologi.
       Dan kegundahanku pun dimulai. Beban mental menghantui semenjak aku mengikuti pembinaan propinsi tahap 2. tahun lalu aku mendapat medali perak, jadi tahun ini harus lebih baik dari itu, yang ada di pikiranku. Apalagi entah mengapa ada perasaan jenuh terlintas dan kurangnya kepercayaan diriku untuk menghadapi semua ini. Namun laspodia, julukan bagi teman-temanku sesama kontingen SMP DIY, teman-teman, para pembimbing dan keluarga selalu mendukungku. Saat dukungan yang diberi terasa berlebihan,  aku justru merasa makin takut untuk mengecewakan mereka. Beban bertambah lagi...
       Akhirnya tiba saatnya untuk kembali mengikuti event sains akbar nasional, OSN. Lain dengan tahun lalu, tahun ini transportnya hanya menggunakan bus. Namun kami sangat menikmatinya.
       OSN tahun ini pun kembali dibuka wakil presiden RI, Yusuf Kalla. Hari kedua juga merupakan tes hari pertama, dilanjutkan tes hari kedua esok harinya. Beban itu terus saja menghinggapi, membuatku tak santai dalam mengerjakan seluruh soal.
       Piknik keesokan harinya ke SMA Taruna Nusantara dan candi Borobudur serta jamuan makan malam di Wonderia yang dimeriahkan hadirnya grup band Letto cukup menghiburku. Aku mendapatkan sebuah radio yang kudapatkan dari doorprize.
       Penutupan di keesokan harinya benae-benar saat-saat yang mencekik! Di sini aku hanya bisa mempersembahkan medali perunggu. Dalam hati aku benar-benar kecewa. Namun aku tetap bersyukur. Inilah yang terbaik untukku. Di balik semua ini pasti tersimpan hikmah. Ini justru akan jadi motivasiku untuk menambah koleksi medali karena kini aku sudah punya medali perak dan perunggu, berarti tinggal emas dunk yang belum aku punya! Alhamdulillah.....
Bagian tiga
Scince: From Zero to Hero
                Tahun ketiga aku berkarir di olimpiade. Parahnya, tahun ini aku ujian. Padahal hutangku masih satu: OSN SMA. Ini tahun yang rumit. Aku harus pandai-pandai bagi waktu dan cari mood biar tetap semangat dan gag jenuh sama pembinaan. Di tahun ini, aku pernah bejo dapet juara V lomba matematika tingkat SMA se-DIY jateng. Padahal cuma iseng lo! Beberapa minggu kemudian juga kami iseng ikut lomba serupa yang diadakan UI. Tapi sayang aku gag lolos babak berikutnya padahal semua temenku yang ikut lolos. Ihik... yah begitulah, semua orang bertindak kriminal pintari tu sama kemampuannya. Yang beda cuma USAHA dan BEJONYA. Maka jalani hidup dengan santai dan selalu berpikir positif!
Harapan untuk karir&prestasiku mendatang.....
*      Aku berharap karirku di olimpiade terus berlanjut sehingga dapat makin mengembangkan mathematical proficiency yang sudah kumiliki. Dan di kemudian hari aku berharap dapat mengaplikasinnya demi kepentingan orang banyak di bidang apapun. Entah itu di bidang teknologi maupun yang lainnya, sehingga tercapailah cita-citaku menjadi orang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa.

*       Pesan-pesanku untuk para mathlete bmw yang kini sedang berjuang maupun anda-anda yang sedang membaca coretan-coretan ini..........
*      Patuhilah motto Tim Olimpiade SMP 8: jujur+disiplin+kerja keras+pantang menyerah+selalu berdoa=impossible is nothing!!
*      Lakukan segala kegiatan secara sungguh-sungguh dan ikhlas berdasar niat dan tawakal dalam menerima hasilnya nanti.
*      Jangan pernah menyepelekan dan mengganggap remeh seseorang/suatu masalah.
*      Pintar-pintarlah membagi waktu. Mana yang penting, mana yang lebih penting. Mana yang harus dikerjakan, mana yang bisa ditinggalkan.
*      Berpikirlah positif dan bertindak spotif.
*      Fokus pada apa yang kamu inginkan&jangan membuat kesempatan untuk menyesal di kemudian hari
                And the last but not least, aku hanya bisa berharap pada kalian semua untuk selalu memberi yang terbaik untuk diri kalian, keluarga, teman-teman, sekolah, kota Yogyakarta, propinsi DIY, bahkan nusa dan bangsa Indonesia. Buat kami semua bangga dengan prestasi kalian.
                Kipkul, kipspirid, smangadh n gudlak always!! ^.^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar