Kiat2
dan langkah2ku dalam mempelajari materi......
Bikin
mood yang enak buat belajar
Berdoa
pas mau belajar
Cari
soal/materi yang sekiranya pingin/musti dipelajari/dikerjain
Baca
dan Utak-atiklah soal2 di dalamnya dengan enjoy, santai, senang, riang, gembira
dan bahagia
Fokus
dan konsentrasi
Jangan
mudah menyerah dan putus asa
Berhentilah
jika udah emang bener-bener jenuh, jangan dipaksa
Berdoa
saat selesai belajar
Lakukan
langkah-langkah di atas secara rutin dan disiplin
Buat
variasi/selingan-selingan pas belajar
Cari
sumber-sumber belajar lain yang mendukung
tentang
mathematical proficiency yang kumiliki.......
aku
kini kurang lebih sudah dapat menguasai ketrampilan matematika yang dapat
digunakan untuk memanipulasi topik-topik soal dalam memecahkan masalah seperti
memprediksi, memanipulasi bentuk aljabar, mencongak, mengklasifikasi,
menganalisis data dan menyajikannya dengan bahasa yang komunikatif. Benar-benar
berguna jika diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Pengalamanku........
Bagian satu
The Science Strikes Back!
Sungguh banyak perasaan yang sukar diungkapkan dengan
kata-kata kalau kukenang kembali masa-masa selama masih rajin nongkrongin Lab
fisika, masa-masa masih semangad-semangadnya buat ikud pembinaan olimpiade matematika
SMPN 8 YK, masa-masa bertualang untuk cari prestasi. Susah, senang, santai,
suka, senyum, sebel, sesak, sakit, sedih, sendu, salut semua kumpul jadi satu.
Tak henti-hentinya pula sampai sekarang kuucap
syukur atas semua anugerah yang telah
diberikan-Nya, berupa jawaban atas semua pintaku, yaitu untuk selalu diberikan
yang terbaik.
Sejarah mpe aku kecemplung jadi anak BMW alias Bocah
Mipa Wolu sama sekali nggak terduga. Bejo berkata. Mulanya kelas satu aku kagum
banget sama kakak-kakak kelas yang namanya sering dibacain pas upacara sebagai
peraih kejuaraan. Pingin deh kayak mereka! Sampai akhirnya aku coba-coba ikutan
tes penjaringan potensi. Dari situ, aku mengenal soal-soal matematika yang
sesungguhnya, di mana matematika tidak hanya menghitung, tapi juga memecahkan
masalah. Entah kenapa aku jadi tertarik...
Dasar emang lagi bejonya kalik yaw, lolos deh
jadi peserta pembinaan matematika. Itu aja nilai&rangkingnya pas-pasan
bwanged! Tapi aku udah niat ingsun dan aku yakin dengan bermodal kenekadan dan
penasaranku pada matematika, aku pasri bisa!! Jadilah kutekuni “profesi” baruku
ini dengan ikhlas dan enjoy bak menekuni sebuah hobi. Tapi ya, , , tep aja
nilai dan rangkingku pas-pasan, bahkan pernah dapet nilai terendah,
ihik....ihik..... Namun tekadku udah bulet sebulet planet jupiter, semangad
kudu jalan trus dunk!!
Sampai suatu hari, aku liat papan pengumuman pas
pengumuman hasil tes pembinaan tahap 1. Tes pertama...okelah, kemajuan. Aku
dapet rangking 10. Tes kedua.... Alhamdulillah bejo banged!! Aku peringkat 1!!
>.< Akhirnya datanglah sebuah keajaiban, suprise banged dah pokoknya!
Kalo aku tokoh komik, mungkin di belakangku waktu itu ada bunga-bunga sama
kembang api-kembang apinya gitu kalik ya... dari situ, aku merasa dapet
kekuatan plus kepercayaan diri. Semangadku tersulut dan membara bak pejuang 45.
Ternyata aku bisa! Aku mampu dapet nilai bagus dan bisa ngalahin para
veteran-veteran yang kukagumi itu. Rasanya potensi yang terpendam dalam diriku
ini ketabur pupuk&kesiram air. Mak nyus....
Dan prestasi itu pun terulang lagi. Membuat aku makin
termotivasi untuk ikud OSN, mission impossibleku waktu itu, dan terpacu untuk
terus berlatih, berlatih, dan berlatih lagi mengerjakan soal-soal dan menekuni
matematika. Apalagi dibina guru yang sabar, pengertian, profesional dan
berdedikasi kayak Pak Wiworo. Perfect dah! Wi.....
Tak terasa aku berhasil masuk pembinaan tahap 2,
dimana persaingan makin ketat dan jadwal makin intensif. Saking intensifnya,
cuz pembinaannya tiap hari except minggu, aku sempat kerepotan ngurus jadwal
kegiatan. Aku kudu bisa mbagi waktu secara adil untuk tiap kegiatan. Juga kudu
bisa milah-milah mana urusan yang penting, mana juga urusan yang gag penting.
Mana yang harus lebih didahulukan, mana juga yang bisa ditunda. Mana yang
bermanfaat, mana yang kurang memberikan keuntungan. Secara nggak langsung, aku
jadi makin mandiri, teratur dan memiliki pola pikir yang luas ke depan.
Namun untuk mendapatkan apapun yang kita inginkan
memang membutuhkan pengorbanan. Jadwal untuk ngumpul-ngumpul dan bermain sama
temen-temenku juga terpaksa kukorbankan sebagian. Sedih emang. Awalnya aja aku
ngerasa kesepian... tapi aku kudu selalu positive thingking! Dan ternyata
benar. Di BMW ini aku juga mendapatkan teman-teman yang baru. Yang senasib-sepenanggungan.
Yang selain enak buat diajak diskusi soal, namun juga diajak ngobrol, bercanda,
jail2an, gokil2an, dll. Dan kemudian rasa kesepian itu sirna sudah...
Pengumuman Tim sekolah untuk mengikuti seleksi OSN
tingkat kota pun dibacakan. Dan alhamdulillah aku menjadi salah satu yang bejo
jadi wakil mapel matematika! Inilah langkah awalku, kesempatan emas yang gag
boleh aku sia-siain! Mulai kini, aku harus serius berjuang untuk do the best,
get the best dan show the best!! Imposibble is nothing lah pokoke!
Bermodal nekad dan doa restu ortu, berangkatlah aku
menuju medan perang: seleksi kota. Bejonya, sebagian besar materi soal udah
pernah diajarin waktu pembinaan, bahkan ada beberapa yang bener-bener persis
plek!!
Sekitar tiga minggu kemudian, pengumumannya baru
keluar. Alhamdulillah banged, aku dapet juara 3 dari 32 yang dikirim SMP 8, 21
orang lolos ke tingkat propinsi! Ampuhnya lagi,12 orang dari matematika lolos
semua, bahkan 3 juara kota tu dari SMP 8 luw,,,
Kemudian semua peserta seleksi seluruh DIY yang lolos
ke tingkat propinsi, dibina di Wisma Eden Kaliurang. Selama 6 hari di sana, aku
gag Cuma dapet ilmu, tapi juga dapet banyak temen baru plus sederet
pengalaman-pengalaman seru macem dikejar anjing, ronde malem2, mpe naik kereta
tuit2! Juga dapet duit saku.
Seleksi propinsi pun diadakan. Inilah gerbang menuju
OSN di mana aku harus bersaing dengan sekitar 800 siswa lainnya seluruh
Indonesia untuk mendapatkan salah satu diantara 96 kursi yang disediakan. Gila!
Soalnya lumayan susah meskipun dasar2 materinya sudah pernah diberikan semua.
Bahkan di akhir tes aku dan teman2ku yang lain sempat pesimis bisa lolos
nasional. Kemudian aku hanya bisa berdoa supaya diberi yang terbaik oleh Yang
Maha Kuasa.
Empat belas Agustus, sore hari. Tiba-tiba ponselku
berdering. Telpon dari pak Wiworo rupanya. Tapi ternyata beliau malah ingin
bicara dengan bapak. Ternyata setelah itu aku diberi tahu kalau aku LOLOS OSN
IV 2005 DKI JAKARTA!!!! Juara 3 propinsi lagi! Pertamanya aku nggak percaya,
mpe nyubit-nyubit pipi segala. Bener-bener kayak mimpi! Bahkan ngimpiin ini aja
sebelumnya kayaknya nggak pernah. Aku benar2 mengucap syukur pada Tuhan. Aku
merasa jadi orang yang paling bahagia di hari itu. Tapi sedihnya, dari SMP 8
Cuma bisa ngirim 4 orang, 1 dari biologi, 3 dari matematika. Aku juga jadi
nggak enak sama temen2ku yang selama ini berjuang bersamaku namun kurang
beruntung..
Dua minggu kemudian diadakan pembinaan propinsi tahap
2 untuk menghadapi OSN, dari situ aku tau kalo ada 19 siswa DIY yang berhasil
lolos. Lima dari matematika, 6 dari biologi dan 8 dari fisika. Kami semua
dibina di Wisma Sargede. Apesnya, ruang yang dipakai buat matematika kurang
memadai. Sempit banged! Namun kami berlima tetap semangat dalam mengikuti
pembinaan. Apalagi tentornya merupakan orang-orang yang sudah profesional dan
ahli di bidangnya, membuat kami makin siap berlaga. Apalagi rasa kekeluargaan
mulai tumbuh di antara kami ber-19 yang saling bantu satu sama lain. Tiap malam
kami berdiskusi tentang materi2 dan soal2 yang sedari pagi diberikan.
Empat September. Saat-saat yang paling dinanti.
Berbekal dukungan penuh dari warga BMW dan doa restu dari segenap keluarga
besar SMP 8, orang tua serta berbagai pihak lainnya, berangkatlah aku dan
seluruh kontingen OSN 2005 menuju Jakarta pake pesawat. Ini pertama kalinya aku
naik pesawat. Deg-degan juga sih awalnya. Tapi semua itu sirna setelah
alhamdulillah kami sampai di Jakarta
dengan selamat.
Sesampainya di Jakarta, seluruh peserta SMP diinapkan
di hotel berbintang 4, Kartika Chandra. Setelah mengurus segala administrasi,
kami diberi merchandise berupa tas, kaos, topi, cocard dan alat tulis. Kemudian
kami menuju kamar masing2. Aku kebetulan mendapat kamar di lantai 7 nomor 707,
sekamar dengan peserta dari Jambi. Ternyata OSN juga merupakan ajang untuk
memperbanyak teman juga!
Hari kedua diadakan upacara pembukaan yang dibuka
langsung oleh wakil presiden RI, Yusuf
Kalla. Kemudian malamnya dilanjutkan acara technical meeting.
Hari
ketiga, 6 september merupakan hari pertama tes. Setelah minta doa restu dari
kedua orang tua dan memohon petunjuk untuk dimudahkan dalam mengerjakan soal.
Dan benar. Alhamdulillah aku bisa mengerjakan 4 soal yang diujikan meski tidak
semuanya sempurna.
Tujuh
September . Tes hari kedua. Ternyata hari ini tak semulus hari kemarin. Rasa
grogi sedikit banyak menyertaiku dalam mengerjakan soal. Tapi setelah itu aku
lega karena semua tes sudah kulalui.
Esoknya
full digunakan untuk rereshing. Kami ke PPIPTEK TMII dan dufan ancol. Malamnya
seluruh pederta OSN dijamu wakil gubernur DKI Jakarta dan dihibur oleh grup
band Dewa. Benar-benar hari yang menyenangkan! Sejenak kulupakan rasa cemas
menantikan pengumuman esok hari.
Sembilan
September, inilah saat-saat penentuan. Apakah balasan atas usaha dan
perjuanganku selama ini? Beberapa peserta ada yang disuruh datang ke sebuah
kamar untuk mengambil kuitansi. Dan kabarnya itu kuitansi hadiah medali!
Beberapa temanku dapet dan aku salah satu yang nggak dikasih kuitansi itu!
Sempat down juga sih gara-gara itu. Tapi aku percaya, Tuhan pasti memberi yang
terbaik untukku, dan ternyata benar! Namaku disebut sebagai PERAIH MEDALI PERAK
MATEMATIKA saat upacara penutupan berlangsung. Alhamdulillah..... aku
benar-benar bersyukur! Dan ternyata aku tahu kalau sebenarnya kuitansi hadiah
sebesar 3,5 juta dan 5 juta rupiuah untuk peraih medali perak&emas bidang
fisika dan matemaika ditahan guna mengikuti seleksi tim astronomi.
Seluruh
kontingen pulang pada hari itu juga membawa prestasi yang membanggakan untuk
kontingen SMP sendiri berhasil mempersembahkan 1 medali perunggu matematika, 4
medali perunggu fisika, 3 medali perunggu biologi, 3 medali perak matematika, 3
medali perak fisika dan 2 medali emas biolodi serta the best experiment biologi. SMP 8 sendiri berhasil
menyumbang 1 medali perunggu matematika, 2 medali perak matematika dan 1 medali
emas biologi. Namun aku dan kelima temanku tidak bisa ikut pulang karena harus
mengikuti tes astrinomi.
Tes
astronominya susah! Dan aku gag banyak berharap dari itu. Sabtu esoknya, kami
menjajal transportasi andalan DKI: transjakarta busway! Wuih, benar-benar
sarana transportasi yang nyaman. Dan akhirnya semua kenangan OSN ditutup dengan
kepulangan kami, Minggu 11 September 2005. hari-hariku setelah itu kemudian
ramai diisi dengan menyalin catatan, ulangan susulan dan meraih beberapa
penghargaan.
Bagian dua
The Legend Continuous..
Ini
merupakan cerita pengalaman tahun kedua mengikuti pembinaan. Di tahun ini aku
lebih ringan dalam mengikuti pelajaran, baik di kelas maupun di pembinaan.
Namun ada satu hal yang paling aku takutkan: menjadi sombong dan takabur.
Pada tahun kedua ini, aku juga diikutkan pembinaan
dari Science Centre yang dilimpahkan pada UGM untuk wilayah DIY dan Jatim
Selatan. Dari situ, ilmuku bertambah, kawan-kawanku juga bertambah.
Hitung-hitung juga untuk melihat kemampuan saingan dari luar.
Namun sayang, aku harus mengundurkan diri dari
pembinaan yang diadakan selama lima hari tiap awal minggu tersebut karena
ternyata alhamdulillah banget, sebagai tindak lanjut dari medali perak, aku
mendapatkan tiket khusus untuk langsung mengikuti seleksi OSN propinsi tingkat
SMA! Wow, gila aja tuw. Pembinaan di sekolah bersama para veteran pun diadakan
selama beberapa hari, sampai akhirnya diketahui bahwa ada 7 orang BMW lain yang
juga lolos ke seleksi propinsi SMA.
Tak
disangka, 27 Mei 2006 tejadi bencana yang cukup dahsyat melanda Jogja dan
sekitarnya, gempa bumi. Namun semua harus tetap dijalankan. Akhirnya kami pun
jmengikuti pembinaan propinsi SMA di PPPG matematika.
Kemudian, tes propinsi digelar walaupun masih
diliputi trauma gempa. Soal yang diujikan benar-benar berbobot! Wayasudah....
kuanggap ini sebagai pengalaman saja. Kan jarang bisa berlaga dan berkompetisi
dengan anak SMA.
Musim seleksi SMP diadakan. Berbeda dengan tahun
lalu, sampai ke tingkat propinsi belum ada halangan yang berarti. Alhamdulillah
SMP 8 kembali dapat meloloskan 21 orang ke tingkat propinsi. Juara matematika
disikat SMP 8 semua, dan aku kebagian jadi juara 1nya.
Tak lupa
diselenggarakan pembinaan propinsi selama 12 hari di hotel Brongto. Benar-benar
seru! Kami di sana juga sempat merayakan ulang tahun bos Wiworo dengan meriah!
Pengumuman lolos nasional tahun ini agak
kacau karena data pada akses internet dan undangan dari dinas berbeda. Namun
alhamdulillah aku meraih juara 2 propinsi dan kembali lolos ke OSN 2006
Semarang beserta 2 teman matematika dan 1 orang biologi.
Dan kegundahanku pun dimulai. Beban
mental menghantui semenjak aku mengikuti pembinaan propinsi tahap 2. tahun lalu
aku mendapat medali perak, jadi tahun ini harus lebih baik dari itu, yang ada
di pikiranku. Apalagi entah mengapa ada perasaan jenuh terlintas dan kurangnya
kepercayaan diriku untuk menghadapi semua ini. Namun laspodia, julukan bagi
teman-temanku sesama kontingen SMP DIY, teman-teman, para pembimbing dan
keluarga selalu mendukungku. Saat dukungan yang diberi terasa berlebihan, aku justru merasa makin takut untuk
mengecewakan mereka. Beban bertambah lagi...
Akhirnya tiba saatnya untuk kembali
mengikuti event sains akbar nasional, OSN. Lain dengan tahun lalu, tahun ini
transportnya hanya menggunakan bus. Namun kami sangat menikmatinya.
OSN tahun ini pun kembali dibuka wakil
presiden RI, Yusuf Kalla. Hari kedua juga merupakan tes hari pertama,
dilanjutkan tes hari kedua esok harinya. Beban itu terus saja menghinggapi,
membuatku tak santai dalam mengerjakan seluruh soal.
Piknik keesokan harinya ke SMA Taruna
Nusantara dan candi Borobudur serta jamuan makan malam di Wonderia yang
dimeriahkan hadirnya grup band Letto cukup menghiburku. Aku mendapatkan sebuah
radio yang kudapatkan dari doorprize.
Penutupan di keesokan harinya benae-benar
saat-saat yang mencekik! Di sini aku hanya bisa mempersembahkan medali
perunggu. Dalam hati aku benar-benar kecewa. Namun aku tetap bersyukur. Inilah
yang terbaik untukku. Di balik semua ini pasti tersimpan hikmah. Ini justru
akan jadi motivasiku untuk menambah koleksi medali karena kini aku sudah punya
medali perak dan perunggu, berarti tinggal emas dunk yang belum aku punya!
Alhamdulillah.....
Bagian tiga
Scince: From Zero to Hero
Tahun ketiga aku berkarir di olimpiade. Parahnya,
tahun ini aku ujian. Padahal hutangku masih satu: OSN SMA. Ini tahun yang
rumit. Aku harus pandai-pandai bagi waktu dan cari mood biar tetap semangat dan
gag jenuh sama pembinaan. Di tahun ini, aku pernah bejo dapet juara V lomba
matematika tingkat SMA se-DIY jateng. Padahal cuma iseng lo! Beberapa minggu
kemudian juga kami iseng ikut lomba serupa yang diadakan UI. Tapi sayang aku
gag lolos babak berikutnya padahal semua temenku yang ikut lolos. Ihik... yah
begitulah, semua orang bertindak kriminal pintari tu sama kemampuannya. Yang
beda cuma USAHA dan BEJONYA. Maka jalani hidup dengan santai dan selalu
berpikir positif!
Harapan untuk
karir&prestasiku mendatang.....
Aku
berharap karirku di olimpiade terus berlanjut sehingga dapat makin
mengembangkan mathematical proficiency yang sudah kumiliki. Dan di kemudian
hari aku berharap dapat mengaplikasinnya demi kepentingan orang banyak di
bidang apapun. Entah itu di bidang teknologi maupun yang lainnya, sehingga
tercapailah cita-citaku menjadi orang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
Pesan-pesanku
untuk para mathlete bmw yang kini sedang berjuang maupun anda-anda yang sedang
membaca coretan-coretan ini..........
Patuhilah
motto Tim Olimpiade SMP 8: jujur+disiplin+kerja keras+pantang menyerah+selalu
berdoa=impossible is nothing!!
Lakukan
segala kegiatan secara sungguh-sungguh dan ikhlas berdasar niat dan tawakal
dalam menerima hasilnya nanti.
Jangan
pernah menyepelekan dan mengganggap remeh seseorang/suatu masalah.
Pintar-pintarlah
membagi waktu. Mana yang penting, mana yang lebih penting. Mana yang harus
dikerjakan, mana yang bisa ditinggalkan.
Berpikirlah
positif dan bertindak spotif.
Fokus
pada apa yang kamu inginkan&jangan membuat kesempatan untuk menyesal di
kemudian hari
And the last but not least, aku hanya bisa berharap
pada kalian semua untuk selalu memberi yang terbaik untuk diri kalian,
keluarga, teman-teman, sekolah, kota Yogyakarta, propinsi DIY, bahkan nusa dan
bangsa Indonesia. Buat kami semua bangga dengan prestasi kalian.
Kipkul, kipspirid, smangadh n gudlak always!! ^.^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar